Dewasa ini, perkembangan teknologi semakin
maju, kita dapat memperoleh berbagai informasi dengan mudah. Begitu pun dengan
dunia pendidikan yang semakin berkembang, tidak sedikit sekolah-sekolah yang
sudah berlebel standar internasional, yang dalam kegiatan belajar mengajarnya
menggu nakan audio visual dan bilingual. Namun di daerah-daerah masih
banyak sekolah-sekolah yang masih sangat tradisional karena keterbatasan sarana
dan prasarananya. Terlepas dari itu, setiap sekolah baik high level atau
low level pasti ingin memberikan pembelajaran yang terbaik untuk siswa.
Untuk itu setiap guru dituntut untuk berpikir kreatif dalam mengembangkan
metode mengajarnya, agar setiap materi yang diberikan dapat diterima baik oleh
siswa.
Semakin berkembangnya zaman, semakin
berkembang pula ilmu pengetahuan, untuk itu materi pembelajaran di sekolah pun
semakin kompleks. Banyak mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Apalagi
siswa Madrasah yang sekolahnya berlandaskan
Islam. Selain mata pelajaran umum, mereka juga harus mempelajari pelajaran-pelajaran
agama di antaranya: Akidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Islam, dan Al-Qur’an Hadits.
Berbeda dengan sekolah umum yang mata pelajaran agama dijadikan satu yaitu Pendidikan
Agama Islam.
Yang menjadi problematika bagi Guru Agama
saat ini yaitu semakin berkurangnya minat siswa dalam pelajaran agama, sehingga
pelajaran agama sering disepelekan. Padahal secara akademis pembelajaran agama
banyak mengandung nilai-nilai moral yang harus diterapkan pada siswa-siswa
untuk pembentukan akhlaknya, dimana saat ini moral anak bangsa semakin ambruk.
Di sinilah peran guru agama harus dimainkan bagaimana dia bisa membuat siswa
lebih baik dari segi akhlak melalui pelajaran agama.
Adapun mata pelajaran agama yang lebih fokus
dalam pembentukan akhlak siswa yaitu pelajaran Akidah Akhlak. Pendidkan Akidah
Akhlak yaitu upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani
Allah dan merealisasikannya dalam perilaku Akhlak mulia dalam kehidupan
sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan
pengalaman dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang
keagamaan, pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi dan
peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain dalam
rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar