Selasa, 29 Oktober 2013

Cara Mengatasi Kenakalan Remaja

Cara Mengatasi Kenakalan RemajaMasa remaja erat kaitannya dan sering sekali dihubung-hubungkan dengan yang namanya kenakalan remaja. Masa remaja secara umum merupakan peralihan transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Sebenarnya kenakalan remaja itu timbul akibat dari ketidak mampuan anak dalam menghadapi tugas perkembangan remaja yang harus dipenuhi.
Pada masa remaja banyak sekali perubahan yang terjadi pada diri anak, baik segi psikis maupun fisiknya. Dalam segi psikis bayak teori-teori perkembangan yang memaparkan ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan pada lingkungan. Jika tidak diwaspadai, perubahan-perubahan psikis yang terjadi sebagai tugas perkembangan remaja itu akan berdampak negatif pada remaja. Untuk tugas perkembangan remaja bisa lihat disini
Masalah yang timbul apabila tidak memenuhi tugas perkembangan remaja


Menurut Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami remaja dalam memenuhi tugas-tugas tersebut, yaitu :
  1. Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.
  2. Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua.
Remaja masa kini banyak sekali tekanan-tekanan yang mereka dapatkan, mulai dari perkembangan fisiologi, ditambah dengan kondisi lingkungan dan sosial budaya serta perkembangan teknologi yang semakin pesat. Hal ini dapat mengakibatkan munculnya masalah-masalah psikologis berupa gangguan penyesuaian diri atau perilaku yang mengakibatkan bentuk penyimpangan perilaku yang disebut kenakalan remaja.
Menurut hemat saya, tekanan-tekanan yang timbul dari lingkungan dan orang tua yang menginginkan anak melakukan peran dewasa, padahal mereka masih tergolong dalam masa remaja, secara psikologis anak belum mampu menghadapinya. Stres, kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja membuat mereka mengambil resiko dengan melakukan kenakalan remaja (Fuhrmann, 1990).

Faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja (dari segi lingkungan)

Faktor lingkungan merupakan peran untama dalam membantu masa remaja untuk menyelesaikan tugas perkembangannya. Adapun faktor faktor yang dapat menyebabkan munculnya kenakalan remaja adalah Keluarga (rumah tangga), Sekolah, dan Kondisi Masyarakat (lingkungan social).
1.   Keluarga (rumah tangga)
Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak/remaja yang dibesarkan dalam lingkungan sosial keluarga yang tidak baik atau disharmoni keluarga, maka resiko anak untuk mengalami gangguan kepribadian menjadi berkepribadian antisosial dan berperilaku menyimpang lebih besar dibandingkan dengan anak yang dibesarkan dalam keluarga sehat atau harmonis (sakinah).
2.  Sekolah
Kondisi sekolah yang tidak baik dapat menganggu proses belajar mengajar anak didik, yang pada gilirannya dapat memberikan “peluang” pada anak didik untuk berperilaku menyimpang. Misalnya, kurikulum sekolah yang sering berganti-ganti, muatan agama/budi pekerti yang kurang. Dalam hal ini yang paling berperan adalah guru Agama, guru PKN dan Bimbingan Konseling, meskipun semua elemen sekolah bertanggung jawab atas perilaku anak di sekolah.
3.   Kondisi Masyarakat (Lingkungan Sosial)
Faktor kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau “rawan”, merupakan faktor yang kondusif bagi anak/remaja untuk berperilaku menyimpang. Faktor lingkungan yang sehat misalnya:ini dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu pertama, faktor kerawanan masyarakat dan kedua, faktor daerah rawan (gangguan kamtibmas). Kriteria dari kedua faktor tersebut, antara lain:
Faktor Kerawanan Masyarakat (Lingkungan)
  1.  Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malambahkan sampai dini hari
  2. Peredaran alkohol, narkotika, obat-obatan terlarang lainnya
  3. Pengangguran
  4. Anak-anak putus sekolah/anak jalanan
  5. Wanita tuna susila (wts)
  6. Beredarnya bacaan, tontonan, TV, Majalah, dan lain-lain yang sifatnya pornografis dan kekerasan
  7. Perumahan kumuh dan padat
  8. Pencemaran lingkungan
  9. Tindak kekerasan dan kriminalitas
  10. Kesenjangan sosial
 Daerah Rawan (Gangguan Kantibmas)
  1. Penyalahgunaan alkohol, narkotika dan zat aditif lainnya
  2. Perkelahian perorangan atau berkelompok/massal
  3. Kebut-kebutan
  4. Pencurian, perampasan, penodongan, pengompasan, perampokan
  5. Perkosaan
  6. Pembunuhan
  7.  Tindak kekerasan lainnya
  8. Pengrusakan
  9. Coret-coret dan lain sebagainya
Kondisi psikososial yang seperti ini, merupakan faktor yang kondusif (rawan) bagi terjadinya kenakalan remaja.

Cara Mengatasi Kenakalan Remaja

Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan.
Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia. Demikian sedikit paparan mengenai cara mengatasi kenakalan remaja, semoga kenakalan remaja di negeri ini berkurang.

Kamis, 10 Oktober 2013

MENGUKUR KESADARAN DIRI SENDIRI

Sesuai dengan ketentuan Agama Fitrah bahwa setiap penganut agama fitrah maka wajib atau di tuntut untuk memenuhi syarat dan hukum dalam kehidupanya yaitu menyadari, Imanya, Islamnya, dan ihsanya. Tolak ukur kesadaran keyakinan(iman) ini adalah bergantung kepada setiap individu. Hal ini sangat penting karena kekuatan diri seseorang terletak pada keimanan. Jadi Rukun iman terlebih dulu di tetapkan ada dipenuhi dan kemudian disusul dengan niat, ucapan dan perbuatan, ( Rukun Islam). Yang kemudian menghasilkan ahklak yang shaleh (Ihsan). Iman inilah yang dapat mengarahkan jalan tentang kebenaran jalan-jalan yang di tuju atau di tempuh serta di rahmati Allah SWT. ( Jalan Para Wali, Nabi dan Rasul Allah) ( Upayanya juga Hanya dengan berdzikir) 
Perhatikan kesadaran keyakinan diri kita yang terletak didalam hati kita , hati kita adalah tolak ukur kesadaran manusia, dimana manusia yang mengunakan hatinya sebagai awal dalam bertindak maka orang tersebut telah dapat memenangkan hati kecilnya menjadi besar.  Keutamaan pengunaan rasa hati adalah awal kesadaran manusia mendekatan kesadaran fitrah dirinya. hal ini dikarenakan kedudukan hati dalam diri manusia sebagai katalisator gerakan, perbuatan dan penentu atas jalan kebaikan hidupnya. siapapun manusia yang mengedepankan rasa hati sebagai awal bertindak, maka dia sama dengan mendekati fitrahnya sebagai manusia karena( Kodrat Manusia). siapa saja yang dapat melihat segala persoalan hidup dengan hatinya maka hatinya akan semakin tumbuh kuat melihat kenyataan hidup. 
Kesadaran hidup hanya beribadah kepada Allah Tuhan Semesta Alam, tidaklah mudah untuk di dapatkan  oleh seseorang tanpa memperhatikan hal-hal sbb:
   
Pertama adalah mengolah Potensi hati untuk selalu berdzikir. Dengan hati yang berdzikir maka jaminan dari Tuhan Allah SWT , manusia itu akan mendapatkan rasa iman, rasa sabar, rasa iklas, rasa tenang, rasa tentram dalam hidupnya. dan tidak hanya itu manusia yang selalu bergerak  dalam setiap langkahnya bahkan setiap yang di pikirkan atau yang di ingini di barengi dengan dzikir dalam hatinya maka dialah orang yang akan memenagkan peperangan hawa nasfu syaitan yang selalu menggoda dalam lintasan hatinya. akan tetapi dalam hal ini manusia di tuntut  sebuah kesadaran tentang keimanan yang tinggi dalam dirinya. 
Kedua adalah mengolah ilmu pengetahuan yang sudah ada, atau yang sudah di terima adalah semata-mata hanya bersumber dariTuhan Allah, yang mengajari adalah Tuhan Allah, tidak dari yang lain. Semua ilmu pengetahuan dari Dia, kemudian kita pergunakan serta kita manfaatkan. setelah itu semuanya akan diambil kembali kepada Dia pula .
Ketiga adalah menyadari bahwa rizki yang diterima berupa anak, istri, suami, harta dan benda juga turun dari Tuhan Allah.sebagai bukti cinta dan kasih sayangNya kepada kita sebagai hamba. semua Rizki dari Dia kemudian kita pergunakan serta kita manfaatkan. setelah itu semuanya akan diambil kembali kepada Dia pula ..
Leempat adalah segala daya dan upaya dan kekuatan yang ada pada diri kita adalah berasal dari Tuhan Allah, sebagai bukti bahwa kita tidak punya daya dan upaya serta kekuatan tanpa  Dia, karena Dia  Yang Maha mengerakan, dan mengatur kehidupan. 
Dan yang kelima adalah kesadaran   waktu dan keadaan kehidupan dan alam semesta berserta isinya ini semua adalah milikNya,  segala yang hidup dan yang mati adalah atas Kuasanya, dan segala yang terjadi adalah atas segala kehendakNya. 
jadi dengan demikian kita menyadari bahwa kita sebenarnya tidak punya apa-apa, bukan siapa-siapa serta tidak memiliki apa-apa, bahkan tubuh kitapun hakekatnya hanya wadah dan bungkus kita,  kita hanya di proses dalam hidup, kita hanya di jadikan dalam  kehidupan, kita hanya di gerakan, dimatikan, di sempurnakn. maka dari itu kita disebut sebagai hamba Allah. yaitu suatu bentuk  yang di ciptaKan yang disebut sebagai Manusia.  
   Dengan kesadaran secara menyeluruh di atas maka sudah sepantasnya kita manusia mau atau tidak ma,  harus tunduk kepada aturan hidup sebagai manusia yang hanya menjalankan perintah, menjauhi laranganNya, patuh kepadanya, Yakin kepadaNya, serta hanya hidup untuk bermunjat menyembah kepada Tuhan Allah Ta'ala.     

Rabu, 02 Oktober 2013

Manfaat belajar di Sekolah maupun perguruan tinggi antara lain :

1. Melatih Kemampuan Akademis Anak

Dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal, menganalisa, memecahkan masalah, logika, dan sebagainya melalui pendidikan sekolah, maka diharapkan seseorang akan memiliki kemampuan akademis yang baik.

2. Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin
Dengan mengharuskan seorang pelajar maupun mahasiswa datang dan pulang sesuai dengan aturan yang berlaku pada pendidikan sekolah, secara tidak langsung dapat meningkatkan kedisiplinan seseorang. Dengan demikian, maka memaksa seorang siswa untuk belajar secara terus-menerus.


3. Memperkenalkan Tanggung Jawab
Tanggung jawab seorang anak adalah belajar, dimana orangtua atau wali yang memberi nafkah. Seorang anak yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dengan mengikuti pendidikan sekolah yang rajin akan membuat bangga orang tua, guru, saudara, famili, dan lain-lain.

4.Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan
Banyaknya teman yang bersekolah bersama akan memperluas hubungan sosial seorang siswa. Dengan memiliki teman, maka kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan baik.

5. Sebagai Identitas Diri
Lulus dari sebuah institusi pendidikan sekolah, biasanya akan menerima suatu sertifikat atau ijazah khusus yang mengakui bahwa kita adalah orang yang terpelajar, memiliki kualitas yang baik dan dapat diandalkan.

6. Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas
Seorang siswa dapat mengikuti berbagai program ekstrakurikuler sebagai pelengkap kegiatan akademis belajar mengajar agar dapat mengembangkan bakat dan minat dalam diri seseorang. Semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas, maka akan semakin baik pula kualitas seseorang. Sekolah dan kuliah hanyalah sebagai suatu mediator atau perangkat pengembangan diri, sedangkan yang mengubah diri seseorang adalah hanyalah orang itu sendiri.

Meski demikian, berapapun lamanya pendidikan sekolah yang harus ditempuh seseorang, dikatakan bahwa sumber daya manusia dari suatu bangsa merupakan faktor paling menentukan karakter dan kecepatan pembangunan sosial dan ekonomi suatu bangsa

Selasa, 01 Oktober 2013

Ucapan Selamat.

Segenap staf, Ustadz & Ustadzah mengucapkan selamat Atas terpilihnya Ustadz Drs. AGUS YAHYA Sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah, Dan Ustadz Drs. MANSUR sebagai kepala Madrasah Aliyah masa jabatan 2013-2017, semoga bisa membawa madrasah tercinta ke arah yang lebih baik dan mutu pendidikan yang lebih berkualitas.