Sesuai
dengan ketentuan Agama Fitrah bahwa setiap penganut agama fitrah maka
wajib atau di tuntut untuk memenuhi syarat dan hukum dalam
kehidupanya yaitu menyadari, Imanya, Islamnya, dan ihsanya. Tolak ukur
kesadaran keyakinan(iman) ini adalah bergantung kepada setiap
individu. Hal ini sangat penting karena kekuatan diri seseorang
terletak pada keimanan. Jadi Rukun iman terlebih dulu di tetapkan ada dipenuhi dan kemudian disusul dengan niat, ucapan dan perbuatan, ( Rukun Islam). Yang kemudian menghasilkan ahklak yang shaleh (Ihsan). Iman
inilah yang dapat mengarahkan jalan tentang kebenaran jalan-jalan
yang di tuju atau di tempuh serta di rahmati Allah SWT. ( Jalan Para
Wali, Nabi dan Rasul Allah) ( Upayanya juga Hanya dengan berdzikir)
Perhatikan
kesadaran keyakinan diri kita yang terletak didalam hati kita , hati
kita adalah tolak ukur kesadaran manusia, dimana manusia yang mengunakan
hatinya sebagai awal dalam bertindak maka orang tersebut telah dapat
memenangkan hati kecilnya menjadi besar. Keutamaan pengunaan rasa hati
adalah awal kesadaran manusia mendekatan kesadaran fitrah dirinya. hal
ini dikarenakan kedudukan hati dalam diri manusia sebagai katalisator
gerakan, perbuatan dan penentu atas jalan kebaikan hidupnya. siapapun
manusia yang mengedepankan rasa hati sebagai awal bertindak, maka dia
sama dengan mendekati fitrahnya sebagai manusia karena( Kodrat Manusia).
siapa saja yang dapat melihat segala persoalan hidup dengan hatinya
maka hatinya akan semakin tumbuh kuat melihat kenyataan hidup.
Kesadaran
hidup hanya beribadah kepada Allah Tuhan Semesta Alam, tidaklah mudah
untuk di dapatkan oleh seseorang tanpa memperhatikan hal-hal sbb:
Pertama
adalah mengolah Potensi hati untuk selalu berdzikir. Dengan hati yang
berdzikir maka jaminan dari Tuhan Allah SWT , manusia itu akan
mendapatkan rasa iman, rasa
sabar, rasa iklas, rasa tenang, rasa tentram dalam hidupnya. dan tidak
hanya itu manusia yang selalu bergerak dalam setiap langkahnya bahkan
setiap yang di pikirkan atau yang di ingini di barengi dengan dzikir
dalam hatinya maka dialah orang yang akan memenagkan peperangan hawa
nasfu syaitan yang selalu menggoda
dalam lintasan hatinya. akan tetapi dalam hal ini manusia di tuntut
sebuah kesadaran tentang keimanan yang tinggi dalam dirinya.
Kedua
adalah mengolah ilmu pengetahuan yang sudah ada, atau yang sudah di
terima adalah semata-mata hanya bersumber dariTuhan Allah, yang
mengajari adalah Tuhan Allah, tidak dari yang lain. Semua ilmu
pengetahuan dari Dia, kemudian kita pergunakan serta kita manfaatkan.
setelah itu semuanya akan diambil kembali kepada Dia pula .
Ketiga
adalah menyadari bahwa rizki yang diterima berupa anak, istri, suami,
harta dan benda juga turun dari Tuhan Allah.sebagai bukti cinta dan
kasih sayangNya kepada kita sebagai hamba. semua Rizki dari Dia kemudian kita pergunakan serta kita manfaatkan. setelah itu semuanya akan diambil kembali kepada Dia pula ..
Leempat
adalah segala daya dan upaya dan kekuatan yang ada pada diri kita
adalah berasal dari Tuhan Allah, sebagai bukti bahwa kita tidak punya
daya dan upaya serta kekuatan tanpa Dia, karena Dia Yang Maha
mengerakan, dan mengatur kehidupan.
Dan
yang kelima adalah kesadaran waktu dan keadaan kehidupan dan alam
semesta berserta isinya ini semua adalah milikNya, segala yang hidup
dan yang mati adalah atas Kuasanya, dan segala yang terjadi adalah atas
segala kehendakNya.
jadi
dengan demikian kita menyadari bahwa kita sebenarnya tidak punya
apa-apa, bukan siapa-siapa serta tidak memiliki apa-apa, bahkan tubuh
kitapun hakekatnya hanya wadah dan bungkus kita, kita hanya di proses
dalam hidup, kita hanya di jadikan dalam kehidupan, kita hanya di
gerakan, dimatikan, di sempurnakn. maka dari itu kita disebut sebagai
hamba Allah. yaitu suatu bentuk yang di ciptaKan yang disebut sebagai
Manusia.
Dengan kesadaran secara menyeluruh di atas maka sudah sepantasnya kita
manusia mau atau tidak ma, harus tunduk kepada aturan hidup sebagai
manusia yang hanya menjalankan perintah, menjauhi laranganNya, patuh
kepadanya, Yakin kepadaNya, serta hanya hidup untuk bermunjat menyembah
kepada Tuhan Allah Ta'ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar